Bali - Senin (16/10) Negara di Asia-Afrika memiliki potensi alam yang sangat besar, tetapi disisi lain juga memiliki banyak permasalahan terhadap kejahatan transnasional, seperti penangkapan ikan secara ilegal tanpa adanya ijin kepada pihak terkait
Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO) hadir dan berakar sebagai kerangka hukum internasional yang sejalan dengan kepentingan nasional Asia-Afrika dan organisasi ini merupakan tempat untuk memperjuangkan suara Asia-Afrika di tingkat global
Pembukaan ALLCO diresmikan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin di Bali
Nusa Dua Convention Center. Beliau menyampaikan
bahwa Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO) dalam menyuarakan kepentingan negara-negara di kawasan Asia-Afrika memiliki peran besar
"AALCO harus mampu memilih solusi untuk menyuarakan kepentingan negara di kawasan Asia-Afrika yang dapat diaktualisasikan sebagai kontribusi negara-negara Asia-Afrika guna merealisasikan tata dunia yang adil dan beradab", ucap Amin
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia mengusulkan agenda antara lain pembentukan _Asset Recovery expert forum_ , Subtopik pada agenda _Law of the sea_ yaitu _Illegal fishing as a Transnational Organized Ceime_ , dan Subtopik pada _Environment and Sustainable yaitu _Combating Transnational Woldlife Crime_ dan Strengthening Asian-African Collaboration on Climate Change
Menteri Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H.Laoly yang ditunjuk sebagai Presiden dalam ybe 61st Annual Session of AALCO menyapaikan untuk mengobarkan semangat kerja sama antar negara-negara Asia-Afrika, dan komitmen visi Asia Afrika untuk bekerjasama untuk masa depan yang lebih baik.
"Mari kita gunakan pertemuan ke 61st Annual Session of AALCO ini untuk mengobarkan semangat kerjasama antara negara-negara Asia-Afrika, serta sesi tahun ini merupakan bukti komitmen kita terhadap visi Asia-Afrika, bekerjasama untuk masa depan yang lebih baik", ujar Yasonna.