Kudus - Senin (24/07) Tuberkulosis (TBC) semakin menjadi perhatian dalam Dunia Kesehatan. Penularan, pengobatan, efek samping dari pengobatan, TBC Laten, serta TBC dengan komorbid menjadi dasar dilakukannya peningkatan pengetahuan seluruh petugas kesehatan se-Indonesia.
Secara daring, webinar dibuka langsung dengan materi Akar Permasalahan Tuberkulosis di Indonesia oleh dr. Adang Bachtiar. Dalam penyampaiaannya 824.000 kasus TBC telah ditemukan di Indonesia serta angka kematian 93.000/tahun.
" Permasalahan TBC semakin meningkat karena penularan, pengobatan, efek samping, adanya TBC Laten, serta TBC dengan penyakit penyerta, 824 ribu kasus dengan kematian 93 ribu jiwa, menjadi krisis bagi angka kesehatan di Indonesia", ungkapnya.
Materi diberikan tidak hanya satu, melainkan adany tiga materi lainnya terkait TBC Paru dan Penyulutnya (dr. Fathiyah Isbaniah), TBC Ekstra Paru ( dr. Anna Uyainah ), serta Pemeriksaan TBC dengan Tes Cepat Molekuler (TCM).
Petugas Kesehatan Rumah Tahanan Negara ( Rutan) Kelas IIB Kudus, Devi Wahyu Timurni, turut menyimak dalam webinar seri pertama ini.
" Tidak hanya bagi masyarakat umum, materi yang diberikan juga ada korelasinya dengan Warga Binaan atau Tahanan kami dengan TBC, untuk saat ini kami aman, namun tetap menjadi resiko, terutama pada WBP yang berpenyakit komorbid sebelum di Rutan", jelasnya.
Kegiatan webinar berlanjut dengan diakhiri sesi tanya jawab berhadiah bagi peserta webinar.